bola369.blogspot.com - Liga Champions - Sebuah sejarah baru wakil Italia pada Liga Champions kali ini bisa terjadi seusai laga Valencia vs Atlanta, selasa (10/3/2020) atau rabu dini hari WIB.
Laga Valencia vs Atlanta merupakan laga leg kedua 16 besar Liga Champions yang akan berlangsung di Stadion Mestalla, Spanyol.
La Dea (julukan Atalanta) hanya butuh hasil seri saja untuk bisa lolos ke perempat final karena pada sebelumnya sudah mengantongi kemenangan besar 4 - 1 pada leg pertama.
Jika berhasil lolos untuk ke fase berikutnya pada leg kedua liga Champions ini, Atalanta untuk pertama kalinya sepanjang sejarah klub akan merasakan tampil pada laga perempat final Liga Champions.
Menanggapi hal itu, sang manager, Gian Piero Gasperini, berharap anak asuhnya tidak menganggap remeh team lawan dan lengah pada pertandingan dini hari nanti.
Gasperini menilai Atalanta masih bisa tersingkir meski telah memiliki modal kemenangan yang cukup besar 4-1 pada putaran leg pertama.
"Atalanta bukan Atalanta yang dulu, mereka tampil sangat luar biasa pada leg pertama. Tapi saya tidak akan melakukan sebuah selebrasi berlebihan sampai leg ke-2 benar benar selesai," ungkap Gasperini yang dikutip dari situs UEFA.
"Aspek psikologis sangat mempengaruhi pertandinga Liga Champions. kami terlihat sudah puas dan lolos, padahal sebenarnya tugas kami masih belum selesai. Kami harus tetap menjaga fokus, "ujar Gasperini kembali.
Sepanjang sejarah klub, prestasi terbaik Atalanta di kompetisi Eropa adalah mencapai semifinal UEFA Cup Winners pada musim 1987-1988.
Prestasi Atalanta kemudian terus bersinar ketika menunjuk sang kreator lapangan Gasperini menjadi pelatih pada tahun 2016.
Sebagai team Underdog dalam Liga Champions, Atalanta telah melewati jalan yang berliku liku untuk sampai ke 16 besar.
Atalanta kemudian meminjam kandang AC Milan, Stadion San Siro, selama berlaga di Liga Champions.
Atalanta memilih Stadion San Siro karena jarak antara Milan dan Bergamo (kota asal Atalanta) hanya sekitar 60 kilometer.
Atalanta akhirnya berhasil lolos sebagai runner up dengan koleksi tujuh poin dan hanya unggul satu angka dari Shakhtar Donetsk di urutan ketiga.
Keberhasul itu membaut Atalanta lebih baik dari wakil Italia lainnya, seperti Inter Milan, yang sudah gugur pada Fase Group.